Cara Budidaya Ikan Lele di Kolam Semen Skala Rumah Tangga

Cara budidaya ikan lele di kolam terpal dan kolam semen merupakan metode budaya ikan lele baru yang cocok untuk skala rumah tangga dengan luas lahan terbatas dan tidak memiliki kolam tanah.

Keuntungan dari model budidaya ikan lele ini adalah mudah perawatan, pengelolaan, dan membatasi banyak penyakit dan dampak bahaya dari lingkungan eksternal. Karena metode budidaya ikan lele ini masih relatif baru, sehingga masih banyak orang yang tidak memiliki banyak pengalaman dalam perawatan dan manajemen budidaya seperti ini.

Oleh karena itu, untuk membantu peternak meminimalkan risiko dan memiliki pengetahuan dalam peternakan ikan lele, artikel ini akan memberikan petunjuk spesifik dan terperinci tentang cara budidaya lele di kolam semen yang sukses.

Cara Budidaya Ikan Lele di Kolam Semen Skala Rumah Tangga

Dalam beberapa tahun terakhir, ternak ikan lele semakin meningkat dan memberikan penghasilan yang cukup signifikan pembudidaya sekala rumah tangga. Karena itu agar lebh sukses dalam membudidayakan ikan lele skala rumah tangga, kamu bisa menyimak penjelasan cara budidaya ikan lele di kolam semen di bawah ini yang dikutip dari Faunanesia.

Jenis Ikan Lele Yang Ingin Dibudidayakan

Berikut ini ada beberapa jenis ikan lele yang paling populer untuk dibudidayakan, seperti

1. Ikan Lele Dumbo

Ikan lele pertama yang bisa kamu pertimbangkan untuk dibudidayakan adalah ikan lele dumbo. Ikan lele ini menjadi populer di kalangan peternak ikan karena memiliki pertumbuhan yang cepat dan ukuran badanya yang besar jika dibandingkan dengan lele lokal.

Lele dombo saat berusia 2 bulan ukurannya bisa 2 kali lipat besarnya dibanding lele lokal yang sudah berumur 1 tahun. Dari segi fisikya lele dumbo bisa dibedakan dari warna pada tubuhnya yang berwarna hitam kehijauan. Lele dumbo juga memiliki patil seperti ikan lele lokal bedanya patilnya tidak beracun.

Lele dumbo juga cocok untuk dibudidayakan karena memiliki daya tahan yang lebih kuat terhadap penyakit. Walaupun ukurannya bisa lebih cepat besar dibandingkan ikan lele lokal. Tetapi dari segi rasa dagingnya, lele dumbo kurang diminati karena dagingnya lebih lembek.

2. Lele Sangkuriang

Lele jenis sangkuriang  ini merupakan hasil budidaya dari Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Tawar (BBPAT) Sukabumi pada tahun 2002. Hadirnya lele Sangkuriang ini karena peternak mulai khawatir akan menurunnya kualitas dari lele dumbo yang beredar di masyarakat. Penurunan ini diakibatkan karena peternak tidak bisa menghasilkan benih dan penyilangan yang terbaik.

Kelebihan Lele Sangkuriah ni bisa menghasilkan telur 40 ribu sampai 60 ribu telur pada sekali proses pemijahan. Lele Sangkuriang juga leih tahan terhadap penyakit, memiliki kualitas daging dengan rasa lebih enak, dan bisa dipelihara di kondisi air yang minim.

3. Lele Phyton

Lele Phyton adalah salah satu jenis lele yang berhasil dihasilkan oleh peternak lele yang berasal dari Pandeglang Banten di tahun 2004. Lele Phyton adalah hasil silangan dari induk lele lokal dengan lele eks Thailand F2. Kelebihan dari ikan lele phyton ini adalah memiliki daya tahan yang baik pada saat cuaca dingin dengan tingkat ketahahanan hidup sampai 90%.

Selain itu kelebihan lainnya dari Lele Phyton FCR mencapai 1, sehingga dalam 1 KG pakan bisa menghasilkan 1 KG daging yang dihitung dari siklus pemeliharaan 50 hari dari benih sampai proses panennya.

Teknik Budidaya Lele Di Kolam Semen

Untuk cara membuat kolam semen untuk budidaya ikan lele bisa menggunakan spesifikasi berikut :

  • Bentuk: Kolam semen persegi panjang.
  • Luas area terbaik untuk ternak : 15 m2 sampai 20 m2
  • Kedalaman kolam yang dibutuhkan: 1 meter sampai 1,5 meter
  • Di sekitar kolam semen, harus dipasangi menggunakan jaring yang tinggi untuk mencegah ikan lele meloncak keluar kolam.
  • Desain atapnya, kamu bisa untuk menggunakan lembaran asbes atau atap jerami untuk mengurangi dampak lingkungan luar seperti hujan, panas matahari, cuaca dingin dan lainnya.
  • Pondasi kolam semen harus dibangun dengan kemiringan sekitar 5-10% ke arah pipa Di bawah lantai ditambahkan lapisan pasir atau tanah setebal 5-10 cm agar lele yang bersentuhan dengan dasar kolam semen tidak rusak atau tergores badannya. Selain itu, tanah atau pasir juga memiliki fungsi penyaring air, sehingga sangat membantu peternak untuk lebih menghemat air bersih untuk beternak lele.

Syarat budidaya ikan lele

  • Salinitas di bawah 5
  • pH dari 5,5 sampai 8,0
  • Dapat hidup di lingkungan rendahoksigen 1-2mg per liter (karena lele memiliki sistem pernapasan aksesori)

Perawatan Kolam semen sebelum penebaran ikan lele

Disarankan untuk membuat kolam budidaya setidaknya 1 bulan sebelum memelihara ikan. Mirip dengan teknik budidaya lele di kolam tanah, sebelum menebar ikan lele, kolam semen juga perlu dilakukan perawatan terlebih dahulu. Untuk kolam harus dicuci terlebih dahulu dan diisi air, setelah itu didiamkan kurang lebih selama 5-7 hari, lalu kuras airnya dan cuci kembali.

Untuk kolam semen yang baru dibangun, peternak bisa menggunakan tawas merendam kolam dengan tujuan untuk mengurangi bau semen dan menghilangkan sisa-sisa semen. Rendam menggunakan tawas selama kurang lebih 5-7 hari, lalu kuras kolamnya dan bilas sampai bersih dan lanjutkan diisi air biasa selama 5 hari lagi. Setelah 5 hari bilas lagi dan cuci lagi untuk terakhir kalinya, dan isi air kembali diamkan selama 2-3 hari baru bisa memasukan benih ikan lele.

Pilih Jenis Ikan Lele Yang Ingin Dibudidayakan

Saat memilih jenis ikan lele yang ingin dibudidayakan kamu harus memilih jenis ikan lele yang paling laris dijual di kota tempat tinggalmu. Saat memilih jenis ikan lele yang ingin dibudidayakan kamu harus pertimbangkan harga benih ikan lele yang ingin dibeli dan jenis lele yang bisa menghasilkan panen yang tinggi.

Harga Bibit Ikan Lele Terbaru 2022

  • Bibit Ikan Lele Sangkuriang 2-3 cm Rp 120 per ekor
  • Bibit Ikan Lele Sangkuriang 7-8 cm Rp 280 per ekor
  • Bibit Ikan Lele Sangkuriang 9-10 cm Rp 450 per ekor
  • Bibit Ikan Lele Sangkuriang 6-7 cm Rp 300 per ekor
  • Bibit Ikan Lele Sangkuriang 9-10 cm Rp 450 per ekor
  • Bibit Ikan Lele Sangkuriang 13-14 cm Rp 800 per ekor

Harga di atas dapat bervariasi menurut lokasi, ukuran dan tempat kamu membeli benih ikan lele. Saat memilih bibit ikan lele, pilihlah ikan yang sehat, tidak luka, dan berenangnya gesit.

Di setiap kolam budidaya, sebaiknya melepaskan lele yang berukuran sama agar cepat tumbuh, sehingga memudahkan proses pembudidaya dalam memeliharanya.

Agar bibit ikan menjadi lebih sehat, sebelum menebar ke dalam kolam, kamu harus merendam ikan dalam larutan garam encer 0,5-1% selama sekitar 5 menit yang bertujuan untuk menghilangkan kotoran dan penyakit.

Tingkat Kepadatan Ikan Lele

Saat melakukan budidaya ikan lele menggunakan kolam semen, sebainya perhatikan kepadatan penebaran benihnya yaitu 30 sampai 50 ekor per meter persegi.

Pemberian Pakan Ikan Lele

Apa yang dimakan ikan lele? Inilah pertanyaan banyak orang ketika baru mulai budidaya ikan lele di kolam semen.

Lele merupakan hewan omnivora, terutama menyukai pakan daging. Peternak bisa memanfaatkan makanan yang tersedia di alam dan memproduksi pakan ternak sendiri untuk mengurangi biaya pakan dan meningkatkan produktivitas saat panen. Sumber makanan yang perlu disiapkan peternak saat beternak ikan lele antara lain:

Makanan dari hewan: udang, kepiting, keong, ikan rucah, cacing tanah, katak, dan lainnya. Manfaatkan limbah dari pabrik pengolahan makanan segar seperti: kepala udang, kepala ikan dan lainnya. Selain itu, bisa juga memanfaatkan kotoran ayam.

Pangan dari pertanian: jagung, beras, kedelai dan lainnya.

Makanan tambahan: Probiotik, vitamin, premix mineral dan lainnya.

Pelet ikan juga merupakan sumber pakan yang penting dalam cara budidaya ikan lele skala rumahan. Namun, membeli pelet pabrikan di pasar mahal, dan harganya naik turun tidak menentu.

Untuk mengatasi keadaan tersebut, petani, terutama model pertanian skala besar, sebaiknya menggunakan biji-bijian serealia seperti beras, jagung, kacang-kacangan, dll, yang dihaluskan, dicampur menjadi satu dan ditambah menggunakan produk biologis dalam proporsi tertentu, untuk dijadikan pelet apung buatan sendiri.

Pelet apung yang diproduksi sendiri adalah jenis pelet yang termasuk baik digunakan dalam budidaya ikan lele. Karena memiliki keunggulan dapat mengapung di atas air, ketika dimasukkan ke dalam kolam semen, ikan lele akan mudah untuk memakannya.

Selain itu pelet apung juga akan meminimalkan dampak sisa makanan mengendap pada dasar kolam. Pakan yang diproduksi sendiri umumnya hanya dapat disimpan untuk waktu yang singkat. Kantong kandi yang berisi pelet apung perlu jangan diletakan langsung ke tanah untuk menghindari jamur, simpan di tempat yang sejuk dan kering, dan hindari dampak langsung dari lingkungan luar.

Dosis Pemberian Pakan :

Bulan pertama pemeliharaan: Berikan pakan segar dan alami sampai mencapai 20-30% dari total berat ikan lele.

Bulan ke-2: Pakan segar menyumbang 10-20% dari total berat ikan lele.

Bulan 3 – 4 : Pakan segar menyumbang 10-15% dari total berat ikan lele.

Bulan 5 – 6: Pakan segar menyumbang sekitar 5% dari berat badan.

Pelet apung diberikan setiap hari pada tingkat 5 – 7% dari total berat ikan di kolam semen.

Kotoran ayam juga merupakan sumber makanan bergizi bagi ikan lele yang mudah didapatkan. Kotoran ayam bisa langsung diberi makan ke ikan lele, namun untuk mengurangi polusi dan gas beracun yang dihasikan, peternak mengambil kotoran ayam yang dikombinasikan dengan cacing tanah wadah plastik kecil.

Peternak bisa memberi makan ikan lele dua kali sehari, pagi dan sore hari saat cuaca tidak terlalu panas. Pastikan pemberian pakan ikan langsung habis, jangan memberikan makan ikan lele berlebihan. Selain untuk menghindari pemborosan pakan juga meminimalisir terjadinya kelebihan sisa pakan yang bisa menyebabkan penyakit bagi ikan lele.

Cara Perawatan Ikan Lele

Cara budidaya lele di kolam semen  di rumah mudah untuk dikelola. Selain itu, jaring dan atap di sekitar kolam harus membatasi pengaruh dari luar secara langsung. Ini adalah keunggulan yang luar biasa dibandingkan dengan model budidaya lele di kolam tanah yang konvensional.

 

Selain itu, ikan lele sendiri memiliki toleransi yang tinggi terhadap lingkungan tempat tinggalnya, sehingga pengelolaan dan perawatannya cukup mudah. Walaupun perawatan ikan lele cukup muda, peternak pemula tetap perlu mengetahui teknik-teknik pemeliharaan ikan lele di kolam semen yang baik dan benar.

Walaupun ikan lele memiliki organ pernapasan tambahan, sehingga mereka dapat hidup pada tingkat oksigen yang lebih rendah daripada ikan jenis lainnya, jika air kolam tercemar, ikan lele akan tumbuh lambat dan bisa menyebabkan penyakit berbahaya bagi ikan lele. Oleh karena itu, saat beternak ikan lele, kamu harus secara berkala mengganti air di kolam semen setiap 5 sampai 7 hari sekali.

Dengan rutin mengganti air bermanfaat untuk memperbaiki kondisi air di kolam semen dan membatasi wabah penyakit yang bisa menyerang ikan lele.

Jika kamu mengikuti dan cara budidaya ikan lele di kolam semen yang tepat, ikan lele yang kamu pelihara dapat mencapai ukuran berikut:

  • Budidaya selama 3-4 bulan berat ikan lele bisa mencapai lebih dari 200-300gram
  • Budidaya selama 5 hingga 6 bulan, berat ikan lele per ekor mencapai lebih dari 400 – 500 gram
  • Budidaya selama 8-10 bulan, berat ikan lele per ekor bisa mencapai lebih dari 600-800 gram

Untuk beberapa jenis ikan lele, waktu budidaya dan potensi pertumbuhannya bisa jauh lebih singkat. Meski baru 3-4 bulan berternak, petani sudah bisa panen. Karena proses penggemukan menggunakan pelet apung yang berasal dari tumbuhan dan dikombinasikan produk yang aman, akan membuat daging ikan lele tidak berminyak namun tetap manis, kenyal, dan memiliki harga yang kompetitif di pasaran.

Panen

Tidak hanya mudah dikelola, cara budidaya ikan lele di kolam semen juga dapat mengurangi banyak tenaga selama proses panen.Kamu bisa membuka saluran pipa pembuangan air dan mengalirkan air di kolam untuk menguras kolam dan kemudian menggunakan jaring ikan untuk memanennya.

Saat proses pemanenan ikan lele kamu juga harus melakukannya dengan hati-hati untuk menghindari ikan lele tergores atau teluka sehingga dapat mengurangi kualitas dan harga ikannya.